Pengenalan Studi dan Organisasi XII (PESONA XXI) 2020 memasuki hari pertama (15/09). Kegiatan ini menggunakan platform Google Meet, Google Classroom, dan YouTube. Agenda pertama diisi oleh Dekan, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, dan pihak IKOMA (Ikatan Orang Tua Mahasiswa). Sementara dari perwakilan mahasiswa  diisi oleh Gubernur Teknik dan ketua umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).

Namun, masih tercatat adanya permasalahan yang terjadi di hari pertama PESONA XXI seperti kendala teknis dan gangguan jaringan dari pihak panitia maupun mahasiswa baru (maba).

Deden Nur Eka Abdi, selaku ketua pelaksana PESONA XXI menjelaskan bahwa kendala yang terjadi masih bisa diatasi dengan baik oleh pihak panitia. Sehingga, acara di hari pertama masih bisa berjalan sesuai agenda yang sudah ditentukan.

“Berjalannya pesona hari ini alhamdulillah, pada acara opening ada kendala teknis, tapi masih bisa terselesaikan dan banyak respon dari kawan-kawan yang lain. Dari demisoner kabinet sebelumnya menyatakan sukses dan pada intinya kita disini membuat gebrakan,” paparnya.

Novita anggraini, selaku CO Acara PESONA XXI juga membenarkan adanya kendala teknis. Selain itu, Novita juga memaparkan adanya kendala hardware yang digunakan panitia. Sehingga, turut menghambat berjalannya PESONA XXI pada hari pertama.

“Kendala utamanya pada jaringan sih. Terutama dari maba seperti listrik mati dan koneksi yang lambat, terus ada juga Hardware dari LO yang tidak mendukung sampai harus berpindah-pindah PC sehingga mengganggu pada saat Share Screen,” jelasnya.

Di sisi lain, CO LO PESONA XXI Nurul Hidayati memberikan pendapat yang berbeda. Berbanding terbalik, ia mengungkapkan dari pihak panitia tidak ada kendala, hambatan hanya datang dari maba yang kehilangan sinyal atau mengalami mati listrik.

“Alhamdulillah tidak ada hambatan untuk hari ini lancar, roundown juga lancar tidak molor,” ungkapnya.

Mahasiswa baru Teknik Mekatronika, Moh Arif Junaidi mengungkapkan bahwa hambatan dari kegiatan PESONA XXI yaitu terbatasnya fasilitas dan jaringan internet.

“Hambatannya sih gaada sinyal dirumah, ditambah juga fasilitas yang tidak mencukupi seperti laptop sehingga harus menggunakan handphone,” tutupnya. (Fhmi/Ly/Ouf)