Pengenalan Studi dan Organisasi XXI (PESONA XXI) Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura (FT-UTM), dilaksanakan secara dalam jaringan (daring). Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari dari tanggal 17-20 September 2020.

Terkait anggaran PESONA XXI, Siska Nur Hidayanti selaku bendahara pelaksana (benpel) mejelaskan jika tidak tahu-menahu mengenai anggaran PESONA XXI, karena anggaran PESONA sudah ditangani oleh pihak fakultas. Siska hanya mengetahui mengenai pengeluarannya saja.

“Untuk anggaran ospek itu saya tidak tahu apa-apa soalnya itu sudah di-handle dari fakultas. Untuk pemasukannya, saya tidak tahu, saya hanya tahu pengeluarannya saja karna saya cuma nyatet-nyatet. Untuk pengeluarannya hanya ada dikonsumsi,” jelasnya (18/9).

Senada dengan hal itu, Deden Nur Eka Abdi tidak berani menjelaskan lebih jauh mengenai anggaran PESONA, karena akses dana sudah sesuai dengan kebijakan Wakil Dekan (Wadek) III selaku kemahasiswaan.

“Jujur kita tidak ada dana, akses dana tapi sesuai kebijakan dari Wadek III selaku kemahasiswaaan bagaimana caranya kita bisa melaksanakan PESONA ini. Seperti itu, saya tidak berani bicara mengenai masalah ini. Silahkan bertanya pada yang bersangkutan saja,” ujar mahasiswa program studi Teknik Informatika tersebut.

Syahdan, Yudha Dwi Putra Negara selaku ketua pelaksana dosen membenarkan kalau anggaran PESONA XXI sudah ditangani oleh Wadek III. Anggaran tersebut dipakai untuk membuat kaos panitia sebanyak 125 biji. Untuk anggaran konsumsi dari panitia mahasiswanya sendiri.

“Untuk anggaran itu dari Wadek III yang mengurus anggarannya itu. Cuma anggarannya di kaos saja sebanyak jumlah panitia. Untuk yang lain tidak ada anggaran. Untuk anggaran konsumsi dari panitia mahasiswa, kalau dari dosen nggak ada,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi ke Wadek III, Achmad Jauhari, menjelaskan kalau anggaran tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena anggaran ospek sebelum-sebelumya menggunakan dana Badan Akademik dan Kemahasiswaan (BAPKM) dari universitas. Namun, sejak tahun ini anggarannya sudah diarahkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) fakultas. Jauhari tidak mengingat jumlah pasti anggarannya karena sedang tidak membawa Rencana Anggaran Biaya (RAB) saat dimintai keterangan.

“Kalau anggaran kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. kalau anggaran ospek sebelum-sebelumnya menggunakan dana BAPKM dari univesitas tapi sejak tahun ini. Sebenarnya mau pandemi atau tidak, untuk tahun ini anggarannya sudah diarahkan ke DIPA fakultas. Untuk jumlahnya saya lupa karena saya tidak pegang RAB sekarang tapi yang pasti semua fasilitas kita penuhi,” jelasnya. (Ouf/Az/Dpb)