SAINT NEWS – Terjadi kasus hilangnya Kabel High-Definition Multimedia Interface (HDMI) untuk proyektor dan TV di Ruang Kuliah Bersama-F (RKB-F) 201 dan 206 Fakultas Teknik (FT) Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Kehilangan diketahui ketika telah dilakukan pengecekan rutin setiap awal semester oleh Wakil Dekan 2 FT UTM.

Wakil Dekan 2 FT UTM, Hanifudin Sukri mengatakan bahwa kabel HDMI tersebut telah hilang beberapa kali.

“Kita itu sudah beberapa kali kehilangan kabel HDMI yang ada di kelas. Tiba-tiba ada mahasiswa yang turun mau pinjam kabel HDMI karena kabelnya tidak ada,” ujarnya.

Wakil Dekan 2 bidang umum, keuangan, dan Sumber Daya Manusia FT UTM menuturkan bahwa tidak mengetahui pelaku sebab tidak ada Closed-Circuit Television (CCTV) di lokasi kejadian.

“Kami tidak tau siapa yang mengambil, karena kami memang terbatas tidak ada CCTV. Dan barangnya pun kan mudah dilipat ditaruh di dalam tas, sehingga tidak mungkin juga kemudian security memeriksa mahasiswa satu-satu atau siapapun yang lewat satu-satu,” tuturnya.

Wakil dekan 2 FT UTM yang akrab disapa Bombom ini mengungkapkan telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah hilangnya kabel HDMI.

“Kabel itu kan tidak pernah kita cabut, bahkan kita lem ke tembok. Tapi ya masih hilang saja,” ungkapnya.

Wakil dekan 2 ini juga menghimbau kepada seluruh civitas akademika FT UTM untuk menjaga fasilitas dengan baik.

“Saya menghimbau mari fasilitas yg ada itu kita jaga dengan baik. Artinya dijaga itu bukan dibawa ke rumahnya tapi ya supaya digunakan sebagai mana mestinya. Jangankan mengambil, membawa pulang, memindah tempat saja tidak boleh,” imbaunya

Sejalan dengan wakil dekan 2 FT UTM, koordinator program studi teknik industri, Indra Cahyadi pun mengetahui hilangnya kabel HDMI yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Cerita kehilangan kabel HDMI sudah tau beberapa waktu lalu. Namun, tidak mengikuti,” ujarnya.

Indra Cahyadi juga memberikan himbauan kepada civitas akademika FT UTM terkait kabel HDMI di ruangan.

“Kalau kabel HDMI yang diruang-ruangan mungkin memang sebaiknya selesai di rapikan kemudian disimpan di tempat yang aman, misalnya di laci untuk mengurangi resiko hilang,” tutupnya. (R-Na, SK, Dee)