SAINT NEWS – Surat permohonan audiensi dilayangkan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura(UTM) dan Masyarakat sekitar UTM kepada Rektor UTM (18/6/21). Permohonan audiensi tersebut berisi keinginan penyampaian aspirasi terkait pengalihan fungsi kampus sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19.

Koordinator Aliansi Mahasiswa UTM yang merupakan seorang mahasiswa dari Fakultas Hukum, menjelaskan bahwa gerakan ini berangkat dari keluhan masyarakat sekitar yang menolak penuh wacana UTM dijadikan fasilitas isolasi Covid-19.

“Saya juga mahasiswa, gerakan ini murni lahir berangkat dari keluhan masyarakat di sekitar UTM. Mereka masyarakat pribumi menolak penuh atas wacana pimpinan kampus perihal rencana menjadi kan UTM sebagai fasilitas isolasi Covid-19,” tuturnya saat dimintai keterangan via Chatting WhatsApp.

Koordinator Aliansi Mahasiswa UTM ini memikirkan manfaat jangka panjang mengenai wacana Asrama UTM dijadikan tempat isolasi Orang Tanpa Gejala(OTG) Covid-19 dan berharap kedepannya masyarakat ada untuk menjaga keamanan dan kemaslahatan mahasiswa UTM.

“Saya disini memikirkan manfaat jangka panjangnya, tanpa kompromi apapun. Dengan harapan ketika mahasiswa hadir menjadi jembatan untuk mereka(red: masyarakat), mereka pun demikian, kedepannya hadir untuk menjaga keamanan dan kemaslahatan mahasiswa UTM,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Mahasiswa UTM, Mohammad Lutfi Hidayat, mengatakan bahwa menyampaikan aspirasi itu tindakan yang baik.

“Namanya juga menyampaikan aspirasi ya bagus lah,” jelasnya.

Disisi lain, salah satu mahasiswa Teknik Informatika yang tidak ingin disebutkan identitasnya, enggan berkomentar mengenai surat permohonan audiensi. Dikarenakan belum mengetahui informasi tersebut.

“Mohon maaf, saya juga tidak mengetahui hal tersebut. Jadi saya tidak mau berkomentar,” tuturnya.

Lebih lanjut, koordinator Aliansi Mahasiswa UTM tersebut mengatakan bahwa sampai saat ini surat permohonan audiensi belum dikonfirmasi dan tetap mengadakan aksi.

“Belum sampai hari ini(19/6/21) belum ada konfirmasi. Jadi, tetap aksi hari Senin. Sebab iktikad baik kami dan masyarakat juga tidak di indahkan,” jelasnya. (Az, Ly)