Saint News- Kurikulum “KAMPUS MERDEKA” mulai diterapkan pada perkuliahan semester ganjil tahun 2020 di UTM (Universitas Trunojoyo Madura).  Dilansir dari pernyataaan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Aris Junaidi, dalam buku pedoman merdeka belajar-kampus merdeka, Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.

Mengenai kebijakan Kampus Merdeka UTM, Dekan Fakultas Tenik (FT) UTM, Prof. Dr. Rachad Hidayat, M.T.,IPU.,AER menjelaskan kebijakan ini diberlakukan untuk angkatan 2020. “Kampus merdeka yang sudah diwacanakan rektorat, diberlakukan oleh angkatan 20. Kurikulum yang digunakan kampus merdeka. Sedangkan sebelumnya menyesuaikan. Angkatan sebelumnya, diberikan pilihan apakah menggunakan kampus merdeka. Ada perbedaan matakuliah di angkatan 20. Sedangkan untuk angkatan 19 bisa mengulang,” jelasnya.

Dekan FT juga menambahkan terkait detail kurikulum kampus yang ada di FT UTM. “Kurikulum yang baru sudah disosialisasikan, yang membedakan setelah semester 5. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengambil matkul (red: mata kuliah) di luar prodi. Kemudian, diberikan kesempatan magang selama 1 semester dengan beban 20 sks matkul. Lalu, juga diberikan kesempatan memilih kuliah kewirausahaan, bakti desa. Ada peraturan, bisa menghasilkan startup bisa disetarakan 20 sks. Implementasi setiap fakultas berbeda-beda, yang sama hanya diberi kesempatan kuliah diluar prodi, ada beban 20 sks boleh diambil diluar matkul prodi. Sosialisasi hanya ke maba waktu ospek. Sosialisasi dilanjutkan disemester 2 per prodi masing-masing. Karena setiap prodi matkulnya berbeda,” imbuhnya.

Konsep awal kampus merdeka 60% luring dan 40% daring, dengan mata kuliah keahlian awal secara tatap muka sedangkan untuk mata kuliah umum secara daring. Namun, dikarenakan adanaya pandemi COVID-19, kebijakan paten dari rektorat 100% daring. Kemudian, akan diadakan pendampingan khusus terutama untuk maba (mahasiswa baru) setelah pandemi dan evaluasi di semester berikutnya guna mendapatkan penguatan terhadap mata kuliah.

“Kurikulum baru ini dari Kemendikbud, akan ada evaluasi, belum ada kampus yang melakukan kurikulum ini. Semuanya baru memulai, bukan uji coba, sudah implementasi. Mahasiswa diharapkan menyesuaikan diri,” tutup Dekan FT.

Maba prodi Teknik mesin angkatan 20, Muhammad Tolha, menuturkan pendapatnya tentang kurikulum kampus merdeka. “Kebebasan belajar 3 semester di luar prodi kak dan menurut saya bagus sekali kak, kita bisa belajar di luar prodi yang kita pilih,” papar Tolha.

Di sisi lain, maba prodi Teknik informatika angkatan 20, Arsy maulana, menuturkan ketidak tahuaannya tentang kuriulum kampus merdeka. “Belum tahu kak. Pas waktu ospek kemarin cuma diberitahu kalau sekarang kita menggunakan kurikulum kampus merdeka. Tapi, masih belum mengerti maksudnya,” jelas Arsy.

Reporter : Fitrih, Alip

Penulis : Zi

Editor  : CAN,Red