IWARTA SAINT – Pengenalan Studi dan Organisasi (PESONA) Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura (FT-UTM) dilaksanakan secara dalam jaringan (daring). Diselenggarakan mulai hari Kamis, 17 September 2020 pukul 15.00 WIB sampai Minggu, 20 September 2020. Bertemakan “Merekatkan Kekeluargaan Mahasiswa Fakultas Teknik yang ber APD (Aktif Praktis Dinamis) dengan Jiwa Kemanusiaan”, pesona XXI ini diikuti oleh 819 mahasiswa baru (maba), panitia sejumlah 85, pengawas berjumlah 25, sehingga total keseluruhan berjumlah 110 orang.
Tidak seperti pesona tahun lalu yang mengusung slogan kontroversial “HANYA ADA DUA FAKULTAS DI UTM, YAITU FAKULTAS TEKNIK DAN FAKULTAS LAINNYA”. Pesona XXI ini hadir dengan slogan baru yaitu, “UTM TIDAK AKAN ADA TANPA FAKULTAS TEKNIK.”
Dekan FT Rachmad Hidayat, menjelaskan slogan tersebut sebagai pembuktian keberadaan FT di UTM.
“Kami disini sudah membuktikan bahwa kami punya budaya prestasi baik nasional maupun internasional spirit ini kami bawa untuk menyemangati maba ditengah situasi pandemi ini,” jelasnya.
Pesona dimulai dengan Live Opening Ceremony pembukaan sekaligus penyematan ID Card peserta Secara simbolis, terdapat 6 maba yang berdomisili di Bangkalan untuk melaksanakan penyematan kalung peserta.
Ketua pelaksana, Deden Nur Eka Abdi, berharap dapat menemukan enam maba dari masing-masing prodi di FT yang berdomisili di Bangkalan.
“Harapan awal kita menemukan enam maba dari enam prodi yang ada di fakultas teknik yang berdomisili di Bangkalan. Namun, karena terbentur realita kami mengambil enam maba yang berdomisili Bangkalan agar mudah dikondisikan, yang nantinya akan mewakili 6 prodi tersebut.” Kata Deden selaku ketua pelaksana.
Disisi lain, dekan menjelaskan bahwa perwakilan enam mahasiswa baru bertujuan untuk memberi kesan bahwa perkuliahan masih ada di FT.
“Kami memberikan sesuatu yang berbeda walaupun online kami tetap melakukan proses pembukaan secara langsung (offline) walaupun dengan perwakilan, artinya perkuliahan tetap ada disini. Tidak ada artinya kampus ini tanpa mahasiswa,” jelasnya.
Dekan yang menjabat gelar guru besar ini, juga menambahkan bahwa sebenarnya pihak universitas tidak memperbolehkan perwakilan simbolis ini.
“Enam maba (perwakilan simbolis pembukaan pesona) ini, dari Kecamatan Kamal sehingga tidak melanggar protokol kesehatan. Sebenarnya kampus tidak memperbolehkan, namun demi memberikan semangat yang luar biasa kepada mahasiswa kami melakukan itu walaupun protokol kesehatan dan lain-lain tetap kami lakukan,” imbuhnya.
Rachmad Hidayat juga menjelaskan bahwa sertifikat PESONA ini akan digunakan untuk persyaratan kelulusan yudisium. “Jadi dari tahun ke tahun sertifikat PESONA ini akan kami gunakan untuk prasyarat ikut yudisium. Jadi untuk prasyarat yudusium harus melampirkan kelulusan PESONA.Jika saat ini angkatan ke – 2020, maka pesona XXI,” tuturnya.
Di tengah situasi pandemi ini Dekan FT berpesan kepada seluruh mahasiswa. “Pertama, semoga covid cepat berakhir. Kedua, saya pesan kepada seluruh mahasiswa baru maupun mahasiswa lama, mari kita tetap bersemangat, budaya berprestasi tetap, budaya kualitas tetap, fakultas teknik biru tetap,” tutupnya. (dpb/az/ly)