SAINT NEWS – Badan Kelengkapan Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura (BK FT- UTM) telah melaksanakan audiensi bersama Dekanat FT-UTM di Auditorium Mini Ruang Kuliah Bersama Fakultas (RKB-F) pada Jum’at (24/12) pukul 14. 30 WIB sampai 17.30 WIB. Audiensi berisi tentang penyampaian problematika dan tuntutan dari Organisasi Mahasiswa  (Ormawa)  FT-UTM.

Dekan FT-UTM, Ari Basuki menanggapi audiensi ini sebagai hal yang positif dan menyambut dengan baik. “Audiensi yang baru saja kita lakukan merupakan suatu hal yang positif. Kami menyambut baik adanya audiensi ini. Sebab, kami dari fakultas akhirnya lebih tau tentang kondisi dan hal-hal kecil yang selama ini belum sempat kami lihat,” tanggapnya.

Ari Basuki mengatakan akan menganalisa terlebih dahulu problematika yang disampaikan oleh rekan mahasiswa. “Dari berbagai poin problematika tadi, kita akan menganalisanya, kami belum melihat masing-masing masalah itu sebetulnya ranahnya lebih ke mana,” ucapnya.

Gubernur FT-UTM, Deden Nur Eka Abdi menganggapi adanya audiensi ini sebagai ajang untuk bersilaturahmi. “Selain untuk menjaga sinegritas, ini adalah ajang untuk bersilaturahmi antara Ormawa dan Dekanat FT,” tanggapnya.

Audiensi direncanakan dalam kurun waktu 1,5 bulan dengan tuntutan utama masalah kemaslahatan mahasiswa. “Kita ada beberapa puluh poin dan tuntutan dengan tuntutannya utama masalah kemaslahatan mahasiswa yang terbagi menjadi segi akademik dan non akademik dimana dalam persiapannya kita memakan waktu 1,5 bulan,” ujar Gubernur FT-UTM yang akrab disapa sebagai Deden.

Deden menambahkan tentang tindak lanjut dari audiensi yang masih akan di teliti dan dianalisis lebih lanjut oleh Dekan FT-UTM. “Audiensi sementara masih dalam proses penelitian lebih lanjut. Nanti akan dianalisis lebih lanjut oleh Pak Dekan. Jadi, kita memerlukan tindak lanjut dalam masalah pengawalan dan akan segera diberitahukan kepada pengurus baru,” tambahnya.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Mekatronika (Himameka), Andri Susilowanto menuturkan hal yang dibahas dalam audiensi. “Secara general kami membahas mengenai RKB-F Teknik, kurikulum, dan fasilitas lain, tentang kurangnya fasilitas dan hal apa saja yang perlu dibenahi,” tuturnya.

Mahasiswa program studi (Prodi) mekatronika ini juga menjelaskan mengenai problematika utama dari Prodinya serta tindak lanjut dari problematika tersebut. “Contohnya komputer yang menurut saya sudah jadul dan perihal AC juga. Kalau dari pihak fakultas sendiri masih mau mengecek dulu kepada pihak laboratorium sehingga masih menyinkronkan informasi dan data, apakah hal tersebut benar adanya agar bisa diajukan ke universitas nantinya,” jelas Andri.

Andri berharap dari adanya audiensi ini, yang sudah dilakukan ditahun 2021 dapat berkelanjutan ditahun berikutnya dan mencapai goals yang diinginkan. “Harapannya, apa yang sudah kita lakukan di tahun 2020 dengan semua BK-FT ini dapat berkelanjutan di tahun selanjutnya. Selain itu, bisa mencapai goals apa yang kita usahakan dan kita inginkan,” tutupnya. (Dee, Uff, ast)