Author: Pemred

DIBALIK MENDUNG CORONA, MASIH ADA AWAN CERAH (DIBALIK PERISTIWA, PASTI ADA HIKMAHNYA)

  Saat ini, dunia sedang dihebohkan dengan virus yang bernama corona, virus yang telah menewaskan ribuan orang ini telah sampai di Indonesia. Banyak media sosial yang mengajak untuk melakukan gerakan “#dirumahaja” mulai dari warga twitter, instagram, facebook dan grup whatsApp keluarga. Sebenarnya, apa saja sih dampak dari virus corona itu? Berdampak burukkah atau malah berdampak baik? Mari kita bahas dampak virus ini. Covid-19 “Corona Virus Disease” atau yang lebih kita kenal dengan virus corona merupakan virus yang berasal dari kota Wuhan, China. Untuk penyebarannya sendiri, diduga berawal dari salah satu pasar yang berada di kota Wuhan. Menurut artikel yang saya baca dari kompas.com (11/04), telah tercatat sebanyak 1.697.225 kasus infeksi virus corona di dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 397.106 dinyatakan sembuh dari Covid-19, sementara 102.659 orang lainnya meninggal dunia. Dampak buruk dari Covid-19 tentunya kematian manusia selain itu, juga ada dampak lain contohnya saja beberapa penerbangan dibatalkan, sektor pariwisata ditutup, merusak perekonomian dan juga menurunnya nilai kurs dollar (USD). Namun, dari segala hal buruk yang datang dari pandemi ini, ada beberapa hal yang ‘bersebrangan’. Seperti kalimat yang saat ini viral “Mungkin, Bukan Corona Virusnya. Melainkan Corona adalah Anti Virus, dan Kita adalah Virusnya”. Bisa saja, melalui virus Covid-19  ini bumi menegur kelakuan kita. Dikarenakan kita yang semena-mena mengambil SDA (Sumber Daya Alam) tanpa menghiraukan dampaknya, membangun pabrik, dan berlomba-lomba memakai kendaraan pribadi yang menyebabkan polusi semakin meningkat. Dengan adanya...

Read More

SEPERTI DENDAM, RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS

Judul                           : Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas Penulis                         : Eka Kurniawan Penerbit                       : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit                 : April 2014 Tebal Buku                  : 243 halaman ISBN                           : 978-602-03-0393-2   “ Kemaluan bisa menggerakkan orang dengan biadab. Kemaluan merupakan otak kedua manusia, seringkali lebih banyak mengatur kita daripada yang bisa dilakukan di kepala”. Kisah ini bermula dari salah seorang remaja bernama Si Tokek yang ketagihan mengintip kemolekan tubuh seorang janda gila bernama Rona Merah. Dengan ketagihan itu Si Tokek mengajak temannya Ajo Kawir ke rumah Rona Merah. Si Tokek memang sengaja tidak...

Read More

Arti Dua Tahun Yang Tak Terungkap

Masa SMA merupakan masa masa terindah bagiku. Ya walaupun hanya dua tahun saja ku lalui, namun cukup lah ya untuk sekedar mengembangkan diri. Sejak pertama masuk, perhatianku belum terlalu tertuju pada sebuah perasaan. Entah mengapa saat bulan-bulan pertama, tujuanku hanya memikirkan bagaimana caranya bisa lulus dengan predikat yang luar biasa. Tetapi saat sudah memasuki semester yang kedua, semuanya mulai berubah. Ada seorang gadis yang cukup menarik bagiku. Menurut teman-teman sih wajahnya cantik dan sikapnya sedikit kalem layaknya seorang gadis biasa. Semuanya itu membuat aku penasaran kepadanya. Inginku menyapa dia layaknya seorang laki-laki, yang tertarik pada seorang gadis pada umumnya....

Read More

Corona menggila, apa kabar rupiah hari ini?

Pandemi Covid-19 saat ini  sunguh mengacaukan tatanan dunia. Diberitakan dari IDN Times, virus yang  berasal dari negeri China ini mampu melumpuhkan manusia hanya dengan berinteraksi secara langsung. Dilansir dari kompas.com, penyebarannya pun sangat pesat, tercatat lebih dari 204 negara terinfeksi oleh virus tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi Covid-19. Dilansir dari CNN Indonesia, virus ini sudah memakan lebih dari 170 orang dari penduduk Indonesia. Salah satu penyebab virus ini mudah menyebar di Indonesia, karena Indonesia merupakan negara dengan sektor pariwisata. Sehingga  menyebabkan semakin banyak koban berjatuhan. Dikutip dari Kompas.com, nilai dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat...

Read More

LANGIT YANG BERKABUNG

Baru kemarin rasanya Maret pamit kepada april Stasiun mendadak kosong Bandara terbengkalai hening Menyisakan detik yang berdenting Entah kenapa, cumulonimbus muncul Menggembung kelam ufuk barat Seakan, langit tengah berkabung Rintik pertama turun perlahan Rintik lain berjatuhan Memberondong debu jalan Orang terpasung mematung Bersama dompet tak lagi menggembung Miris, menatap tubuh yang bergelimpang Codot mulai disalahkan Tikus terbantai hilang Padahal, perut yang berdangdut kalut   Penulis : Zie Ilustrator :...

Read More