SAINT NEWS – Perizinan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang diungkapkan pemerintah Desa Cembor ternyata belum diterima secara resmi oleh Pemerintah Hutan Negara Indonesia (Perhutani). Hal ini menyebabkan penumpukan sampah di Jurang Gembolo, Desa Cembor, Kecamatan Pacet, Mojokerto.

Perangkat Desa Cembor, Mulyo mengatakan bahwa pihak desa sudah mengupayakan pembuatan TPA, tetapi terkendala izin dari pihak Perhutani.

“Sebenarnya sudah ada rencana untuk pembangunan TPA, supaya warga lebih mudah untuk membuang sampah. Namun, belum terealisasikan karena terhalang izin oleh pihak Perhutani,” ucapnya.

Dikarenakan hal itu Kepala seksi pemerintahan Desa Cembor tersebut hanya mengimbau warga untuk membakar sampah kering dan membuang sampah basah.

“Kami hanya mengimbau warga untuk membakar sampah kering dan membuang sampah basah,” ujarnya.

Dilain sisi pihak Perhutani, Polisi hutan, Jumali menjelaskan pihaknya sudah melakukan upaya untuk mencegah warga membuang sampah di Jurang Gembolo.

“Sudah diperingatkan secara lisan dan tertulis. Bahkan sudah dipasang banner dan larangan di beberapa tempat, namun masih banyak yang membuang sampah di sana,” jelasnya.

Jumali mengungkapkan tidak ada permohonan izin secara resmi dari pihak desa terkait pembuatan TPA.

” Tidak ada permohonan secara resmi dari pihak pemerintah desa, sehingga pihak Perhutani tidak bisa memproses lebih lanjut. Kalau lisan saja tidak bisa, karena nantinya tidak akan bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Anggota Perhutani tersebut juga menambahkan bahwa pihak Perhutani bisa mengupayakan perizinan TPA, namun harus sesuai prosedur yang ada.

“Pihak Perhutani sebenarnya bisa mengupayakan perizinan untuk pembuatan TPA sampah, namun harus tetap mengikuti prosedur yang ada,” tambahnya.

Penduduk setempat, Yenistansah menerangkan bahwa warga terpaksa membuang sampah di Jurang Gembolo karena tidak adanya TPA.

“Tidak ada TPA sampah disini, jadi warga terpaksa membuang sampah di Jurang Gembolo,” terangnya.

Warga Desa Cembor tersebut sebenarnya menyesal karena telah membuang sampah di jurang.

“Sebenarnya warga juga menyesal membuang sampah di sana, karena nantinya akan berdampak pada lingkungan. Tapi, mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan lain,” sesalnya.

(Dee)