Kontes robot indonesia (KRI)  regional IV kembali digelar di politeknik negeri malang yang dilaksanakan pada tanggal 1-3 Mei. Perlombaan ini merupakana ajang kompetisi robotika yang yang dilaksanakan oleh direktorat kemahasiswaan, kementerian riset, teknologi dan pendidikan. KRI 2018  terdiri 5 kategori perlombaan yang dilaksanakan yaitu: kontes robot abu indonesia (KRAI), kontes robot pemadam api indonesia (KRPAI), kontes robot seni tari indonesia (KRSTI), kontes robot sepak bola indonesia (KRSBI) humanoid dan kontes robot sepak bola indonesia (KRSBI) beroda. Dari 5 kategori perlombaan tersebut universitas trunojoyo madura (UTM) hanya mengirim dua kategori cabang perlombaan yaitu kontes robot pemadam api indonesia (KRPAI) dan kontes robot sepak bola indonesia (KRSBI) beroda.

Dari dua kategori yang diikuti oleh tim robot UTM tidak satupun yang bisa mendapatkan gelar juara dikarenakan ada beberapa kendala. Namun, meski tidak juara tim robot utm akan tetap melaju ke pertandingan robot nasional dikarenakan tim robot utm masuk dalam 5 besar yaitu pada kategori KRPAI. khairul umam selaku ketua umum Soket memaparkan bahwa kendala dalam perlombaan ini salah satunya yaitu mengenai pendanaan yang tidak langsung turun sehingga pembelian barang-barang yang dibutuhkan nyicil setelah ada dana baru beli sehingga prosesnya lama dan kurang waktu latihan. Saat ditanya mengenai kepuasaan oleh reporter lpm saint khairul umam merasa kurang puas “ dari pertandingan tadi saya rasa kurang puas karena tujuan kesini juara tapi karena banyak faktor mungkin yang penting kita lolos nasional dulu kita maksimalkan dinasional “ imbuhnya.

Dalam perlombaan robotic kategori KRSBI beroda tim robot UTM harus menerima kekalahan atas tim robot ITS dan hanya puas berada di 8 besar. “Kami kalah dari its karena persiapan mereka sudah matang. Untuk komponen yang mereka pakai bagus, kalau dibandingan dengan komponen kami mungkin setengah harganya” ujar lainul dwi agung wardana selaku anggota tim robot UTM. (Zak/Rof/Mau)