Seorang muslim tidak asing dengan kata puasa, ibadah wajib ketika bulan Ramadhan tiba untuk menahan makan serta minum dari waktu terbit matahari hingga tenggelam matahari. Rasa lapar dan haus wajar terasa ketika melaksanakan ibadah ini. Meskipun demikian, hindari berbuka secara kalap dengan mengonsumsi makan berat dalam jumlah yang banyak. Hal ini dapat menyebabkan rasa begah, muntah hingga penambahan berat badan.

Selama puasa, manusia tetap membutuhkan kalori seperti hari biasa agar memiliki energi untuk beraktivitas. Umumnya manusia dewasa membutuhkan kalori sebesar 1.700 – 2.000 per hari. Saat berpuasa, kebutuhan ini dapat dibagi menjadi 40% saat sahur, 50% saat buka puasa dan 10% saat setelah solat tarawih. Selama bulan puasa ini,  manusia harus tetap menjaga pola makan sehat dengan memperhatikan asupan makanan. Menu untuk sahur dan berbuka dianjurkan memiliki kandungan protein, karbohidrat, serat lemak, dan vitamin yang seimbang.

Pola makan saat puasa harus tetap terkontrol agar tubuh mendapatkan komposisi kalori yang pas. Tatanan yang tepat untuk pola makan yang baik dapat dimulai ketika berbuka puasa, mulailah dengan meminum segelas air putih kemudian kamu bisa memenuhi 10 – 15 persen kebutuhan kalori dengan mengonsumsi makanan dan minuman manis berkarbohidrat yang ringan.

Setelah berbuka berkisar 30 menit, mulai mengonsumsi makanan bernutrisi lengkap dan berkarbohidrat kompleks seperti nasi dan lauk pauknya dalam porsi yang secukupnya untuk memenuhi 30 – 35 persen kebutuhan kalori. Kemudian setelah tarawih, dapat mengkonsumsi kudapan atau nyemil untuk memenuhi 10 – 15 persen kalori.

Berpuasa juga membuat tubuh tidak mengonsumsi cairan dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu, di waktu berbuka dan sahur dianjurkan untuk mengonsumsi air putih secara cukup sehingga dapat terhindar dari dehidrasi dan gangguan kesehatan lainnya. Terlebih lagi, hindari langsung tidur setelah makan dan minum saat sahur, karena dapat mengganggu sistem percernaan serta dapat membuat perut menjadi buncit. (Syah)