Keluh kesahmu

Mengundang asa

Tawamu mengisyaratkan sebuah tanya

Tentang bagaimana

Kau percaya  ASA

Tinta hitam semua kau tulis dengan ASA

Tanpa beban namun berarti

Terdiam lalu tertawa

Pada setiap bagian goresan yang kau tulis disana

Ada goresan luka disetiap bagian katanya

Berujung pada sebuah titik tak berkoma

Lalu kau berdo’a disetiap bagian kata demi kata

Asa dan do’a

Pengiring dietiap detik kata demi kata

tertulis

Dari sebuah pena bertinta hitam

Bermakna sekuat baja

Kepada sang ilahilah kini tujuan utamanya

Sang takdir penentu sebuah harapan baginya. (Riri)