SAINT NEWS – Debat kandidat calon Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknik (DPM FT), Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Fakultas Teknik, dan Calon Ketua Umum (ketum) dan Wakil Himpunan Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura (FT UTM) telah diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Fakultas Teknik (KPUM FT). Acara tersebut disiarkan secara langsung via online dikanal youtube KPUM-FT serta melalui platform Google Meet pada Sabtu, 02 Januari 2021.
Acara debat kandidat yang seharusnya
dimulai pukul 08.00 WIB mengalami keterlambatan sampai 50 menit. Permasalahan lain dalam pelaksanaan debat kandidat
tersebut adalah suara panitia dan suara peserta debat kandidat yang tidak dapat
terdengar jelas oleh penonton (red: mahasiswa teknik). Hal tersebut memunculkan
berbagai tanggapan dari berbagai pihak atas kesiapan KPUM FT dalam mengadakan
acara debat kandidat.
Salah satu mahasiswa teknik yang tidak ingin
disebutkan namanya menaggapi, bahwa teknis pelaksaan debat yang dianggap kacau.
“Segala teknis di dalam debat sangat kacau, berawal dari pemberian link
debatnya, nama youtube KPUM-FT terpantau jam 08.00 WIB tidak ada, ternyata
milik salah salah satu mahasiswa teknik informatika(red: channel youtube) yang diganti menjadi KPUM-FT,” ujarnya .
Mahasiswa teknik ini juga menambahkan, bahwa KPUM-FT
UTM belum layak dikatakan sebagai KPUM sewajarnya. ”Menurut saya KPUM-FT UTM belum layak dikatakan KPUM
sewajarnya,” imbuhnya saat dikonfirmasi via Whatsapp.
Moch Ifan Juliyanto, salah satu paslon Ketum dari
Himpunan Mahasiswa Teknik Eleketro (HIMATRO), juga memberikan tanggapan
mengenai pelaksanaan debat kali ini yang tidak sesuai jadwal. ”Acara debat hari
ini memang tidak sesuai jadwal, alias maju dari yang sudah ditetapkan,”
tuturnya.
Ifan juga menambahkan, dirinya merasa sedikit kecewa
karena tidak adanya sesi tanya jawab, padahal dalam sesi tanya jawab dapat
menjadi pertimbangan untuk teman-teman mahasiswa dalam menentukan pilihan.
“Dari HIMATRO sendiri tadi tidak ada sesi saling lempar tanya jawab untuk
paslon. Padahal sebelumnya ada, sedikit kecewa karena disana bisa juga menjadi
pertimbangan untuk temen-temen mahasiswa lain dalam menentukan pilihan dari apa
yang ditanggapi di sesi ini sebenernya,” imbuhnya selaku paslon yang mengikuti
sesi debat.
Fahri Syaifarrahman, selaku Paslon nomor urut 01 dari
Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI), turut menanggapi pelakasanaan acara
debat yang terkesan kurang persiapan dari panitia. “Tanggapan saya mengenai pelaksanaan debat tadi itu,
menurut saya terkesan kurang persiapan dari panitia penyelenggara. Ada beberapa
hal yang menurut saya kurang elok pada pelaksanaan debat pagi tadi, mulai dari
kemoloran acara dan juga moderator yang kurang paham mengenai alur dari acara
debat itu sendiri,” ungkanya.
Senada dengan Fahri, Nickyo Putra Arbaata calon Ketum
nomor urut 02 dari HMTI yang juga merasa panita kurang persiapan, karena live
youtube yang disiarkan oleh panitia yang bermasalah dan kurangnya antusias dari
mahasiswa teknik itu sendiri. “Kalau dari saya pribadi pelaksanaan debat tadi
tamapak kurang persiapan. Salah satunya dapat dilihat dari live youtube yang mati-mati terus, dan juga antusiasme dari
mahasiswa-mahasiswi yang kurang terkait acara debat tadi. Sehingga sedikit yang
menonton, entah apa penyebabnya,” paparnya.
Disisi lain, Deden Nur Eka Abdi, selaku Cagub paslon
nomor urut 01 juga memberikan tanggapannya, mengenai penyelenggaraan debat yang
dianggap luar biasa dari panitia maupun peserta. “Debat hari ini luar biasa dan
dari panitia juga. Dari kami dan juga paslon sebelah saling lempar visi dan
misi serta gerakan konkrit yang akan membangun Fakultas Teknik lebih baik
lagi.” Tuturnya.
Paslon nomor urut 01 ini juga memahami, bahwa panitia
pasti lelah dalam mempersiapkan rentetan PEMIRA-FT. “Saya paham panitia pasti
lelah dalam mempersiapkan rentetan PEMIRA FT tetapi juga tetap pada masalah
yang sama yaitu informasi yang sangat mendadak kalau meninjau dari tahun
kemarin sangat berbeda dimana pemberitahuan informasi diberikan h-1 sebelum
agenda dimulai. Jujur dari saya perlu adanya effort yang lebih untuk beradaptasi dengan informasi yang sangat
mendadak,” tutupnya.
Tim reporter LPM Saint mencoba menghubungi KPUM FT
melalui WhatsApp terkait acara debat
kandidat kali ini. Namun hingga berita ini diterbitkan, Sulton Aji Darmawan
selaku ketua KPUM FT UTM belum bisa
memberikan keterangan apapun dikarenakan slow
responding. (say,ly,Az,DP)
Be the first to reply!
Posting Komentar