Pembaca buletin yang dirahmati Tuhan,
saat ini gadget sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh umat
manusia di bumi ini.Benda itu telah memberikan berjuta manfaatnya bagi
kita.Mendekatkan yang jauh dan melipat yang luas.Bahkan saya mendengar kalo
benda ini juga bisa digunakan untuk menceraikan istri.Katanya ada seorang
ustadz yang mengucapkan kata cerai pada istrinya melalui BBM. WOW canggih ya!
Memang.Tapi dibalik kecanggihannya, gadget telah menjelma menjadi sesuatu yang
membuat kita kecanduan.Tak bisa tidur jika tak ada ponsel di samping kita.Orayt?
Saat ini terjadi fenomena yang dekat
mendadak jauh dan yang jauh selalu dekat.Sudah menjadi pemandangan biasa bagi
kita jika gadget tidak pernah lepas
dari tangan walau sedetikpun. Di mana pun! Di ruang pertemuan, ruang rapat,
restoran, wc, bahkan di tempat yang hanya khusus untuk seorang pasangan. What,
kencan pun masih sibuk dengan gadget
masing-masing? kalo begitu kenapa nggak LDR an aja, kan enak tuh! Dikatakan
jomblo juga nggak dan masih tetep bisa fokus ke layar ponsel sepanjang waktu.
*Ngurangi dosa juga, eh kalau masalah macam ini lebih baik tanya langsung ke
Ustadz Felix Siauw aja.
Namun apa yang terjadi saat ini, manusia
yang dibilang makhluk sosial itu malah sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Jika kejadiannya di tempat umum , dan
posisi kita waktu itu hanya berdua dengan teman ataupun pasangan, rasa tidak
nyaman sudah pasti datang apalagi di hadapan banyak orang. Kita seakan menjelma
sebagai seorang yang sangat kesepian yang menunggu datangnya keajaiban untuk
diajak bicara. Hanya ada satu orang yang kita kenal, tetapi ia malah sibuk
sendiri dengan galeri foto dan seakan-akan makanan di hadapannya akan lekas
basi jika tak segera diabadikan.
Hingga sampailah kepada kenyataan jika kita
tak lebih penting dari ponselnya.Korban cuek.Kita yang tak lebih
penting dari ponsel bisadisebut dengan korban dari pecandugadget garis keras,dan korban
ini
bisa digolongkan menjadi beberapa tipe. Diantaranya : Golongan korban yang
blak-blakan, mereka bakal langsung bilang “Kamu pilih aku atau ponselmu?” ini
hebat karena mereka langsung berani mengutarakan kekesalan. Lalu ada korban
yang beraninya hanya negur lewat socmed aja. Namun hal ini sulit karena nggak semua
orang bisa peka dengan apa yang hendak kita tuturkan. Cie yang nggak peka.Yang
terakhir sih mereka yang lebih memilih cuek alias diam saja dengan semua
kesenjangan yang terbentuk karena ponsel.Apalah dayaku dibandingkan ponselmu.
I
fear the day that technology will surpass our human interaction. The world will
have a generation of idiots. – Albert Einstein
Idiot! Itu Einstein loh
yang bilang, ya bener juga sih apa kata Einstein. Sekarang pikir aja coba, buat
apa kita janji untuk ketemuan kalo ujung-ujungnya bakal sibuk sendiri-sendiri
sama gadgetnya? Menciptakan kesunyian
di keramaian.Kita sudah tersesat di sudut maya dan tersingkir dari dunia nyata.
Kawan! ada kalanya memang gadget begitu penting dalam kehidupan
kita, namun ada kalanya juga kita butuh sesuatu yang nyata dalam hidup ini. Ada
kalanya sentuhan hangat dari teman di dekatmu lebih penting dibanding dengan
sebaris kata “Kamu orang yang kuat” dari teman mayamu.
Ayo! Letakkan dulu semua gadgetmu saat bersama dengan orang-orang
yang kamu anggap penting. Letakkan
ponselmu saat bersama pasanganmu hingga ia tak merasa kalau ponselmu lebih
penting darinya. Katakan semuanya dengan lisan melalui hati, jangan dengan
tulisan yang tak berintonasi.(*Kd)
Be the first to reply!
Posting Komentar