Akademik vs Organisasi: Fokus IPK Atau Bangun Relasi
Mahasiswa seringkali dilema saat harus memilih antara harus fokus
pada akademik atau aktif dalam organisasi. Sebagian mahasiswa memilih fokus
pada akademik demi mendapatkan nilai yang baik, tak sedikit juga yang memilih
aktif berorganisasi untuk mengasah keterampilan sosial dan kepemimpinan. Pertanyaannya,
apakah mahasiswa harus memilih salah satu di antara keduanya atau bisakah
keduanya bejalan beriringan?
Fokus pada akademik merupakan kewajiban utama mahasiswa. Prestasi
yang baik akan berpengaruh pada karir karena masih banyak perusahaan yang
melihat IPK sebagai syarat rekrutmen pegawai. Berdasarkan data dari
Deduktif.id, sektar 64,5% perusahaan di Indonesia mencantumkan IPK sebagai
syarat rekrutmen. Selain itu IPK tidak ada hubungannya dengan organisasi yang
kita ikuti, yang bisa mempengaruhi IPK adalah pemahaman mahasiswa terhadap materi
perkuliahan.
Mahasiswa yang hanya fokus pada akademik dan mengabaikan organisasi
kemungkinan akan kesulitan berbaur di dunia kerja. Fakta ini semakin terlihat
setelah Bappenas (2024) mengungkapkan banyak Gen-Z yang terkena PHK karena
lemahnya soft skills. Padahal organisasi adalah wadah yang ideal untuk
mengembangkan berbagai keterampilan bekerja sama, melatih komunikasi,
kepemimpinan, dan memahami karakter manusia yang beragam. Selain itu, dunia
kerja sekarang juga tidak hanya memandang IPK sebagai tolok ukur rekrutmen namun juga diperlukan kemampuan sosial yang baik dalam
bekerja bersama tim. Semua ini bisa dilatih di dalam organisasi. Maka dari itu,
mahasiswa yang baik dalam prestasi akademik sekaligus memiliki pengalaman
organisasi menjadi kandidat unggul yang siap terjun di dunia kerja.
Sebagian orang menganggap bahwa aktif berorganiasi bisa mengganggu
akademik dan berpengaruh pada IPK. Sebaliknya, ada pula yang menganggap
organisasi lebih penting karena organisasi adalah hal nyata yang sangat kita
butuhkan, bukan sekadar nilai. Nyatanya, anggapan tersebut tidak sepenuhnya
benar, tergantung pada kemampuan manajemen waktu mahasiswa. Hanya fokus pada
akademik akan membuat seseorang kurang terlatih dalam hal sosial, sementara
terlalu fokus pada organisasi dapat mengabaikan kewajiban utama mahasiswa
berupa belajar. Oleh karena itu, mahasiswa dapat memilih untuk menyeimbangkan
keduanya karena akademik dan organisasi bukanlah dua hal yang bertentangan. Menjalani keduanya bukanlah suatu beban,
melainkan investasi kita untuk mengahadapi realita kehidupan.
Referensi
Manakah yang Lebih Penting, Akademik atau Organisasi? |
kumparan.com
Aduh! Lulus Cum Laude Ugal-ugalan, Sekarang Tetap Jadi Pengangguran
- Deduktif.id
Gen Z Banyak Kena "Layoff", Bappenas: karena "Soft
Skill" Lemah
Ketika
IPK Tinggi Tak Lagi Jadi Jaminan Kesuksesan Karier Halaman 1 - Kompasiana.com