Baru kemarin rasanya
Maret pamit kepada april
Stasiun mendadak kosong
Bandara terbengkalai hening
Menyisakan detik yang berdenting
Entah kenapa, cumulonimbus muncul
Menggembung kelam ufuk barat
Seakan, langit tengah berkabung
Rintik pertama turun perlahan
Rintik lain berjatuhan
Memberondong debu jalan

Orang terpasung mematung
Bersama dompet tak lagi menggembung
Miris, menatap tubuh yang bergelimpang
Codot mulai disalahkan
Tikus terbantai hilang
Padahal, perut yang berdangdut kalut

 

Penulis : Zie

Ilustrator : Zal