Kita tumbuh dewasa

Ayah dan Ibu sama

Dalam satu keluarga

 

Usia terpaut jauh berbeda

Namun.. kata mereka

Apa pula masalahnya?

 

Mungkin cara pikir kita berbeda

Atau perkaranya hanya usia

Entahlah aku hanya bisa menerka nerka

 

Kau buka perempuan biasa

Aku pun bisa memahaminya

Namun.. kenapa hati ini tetap meronta ronta?

 

Untuk setiap kata yang tak sempat terucap

Harapku kita sempat bercakap cakap

 

Kau, sulung yang aku puja

Semoga kau selalu bahagia

Dengan lelaki yang kau cinta

 

Hari isi, esok atau lusa

Aku tetaplah adik perempuanmu

Menetap di sini dengan tanda Tanya (ulip)