Sepekan sudah. Dunia-dunia perkuliahan sudah sama-sama kita lalui. Selamat datang, yang masih tertidur lelap dan bermimpi ayo bangun, liburan mu telah usai saatnya kita bergerak seperti yang seharusnya kita lakukan. Mahasiswa dan peran didalamnya sudah menyambut dengan kehangatan. Berbicara soal mahasiswa, pastinya tidak akan ada habisnya. Banyak sekali hal-hal yang unik dalam dunia perkuliahan. Dalam dunia perkuliahan mahasiswa akan dituntut untuk bisa mandiri dan mencari jati diri, dan dengan ini terkadang sebagian besar mahasiswa sulit untuk memanajemen waktunya. Sebagai mahasiswa kita harus pandai untuk mengatur waktu kita, waktu antara kuliah, organisasi ataupun kerja paruh waktu.

Merangkap dari pengalaman pribadi sebagai mahasiswa yang tekadang masih sulit mengatur waktunya. Bukan perkara yang mudah tapi jika dibiarkan semuanya akan terbengkalai dan mungkin target lulus tepat waktu kita akan tergeser karena keteledoran kita sendiri. Maka disini kita harus bisa mengimbanginya, bagaimana  sih caranya? Mungkin dimulai dari keseharian kita, nah kita harus pandai mengaturnya. Contoh sederhana, kita bisa membuat jadwal untuk diri kita sendiri, kapan kita harus kuliah, mengerjakan tugas, nongkrong atau semacamnya. Cara ini mungkin sedikit sulit untuk dilakukan tapi jika kita berhasil melakukannya, pastinya semuanya yang kita kerjakan sukses. Dan ada tips satu lagi yang mudah dan mungkin sering dilakukan oleh kebanyakan mahasiswa, yaitu mendahulukan apa yang lebih penting. Terkadang meraka tidak membutuhkan jadwal keseharian tapi mereka tahu mana yang akan mereka lakukan terlebih dahulu. Namun, cara ini bisa dibilang kurang efisien karena jika kita tidak bisa menerapkan dengan benar semua rencana bisa terbengkalai. Bilamana hal itu terjadi, akan ada sesuatu yang harus dikorbankan.

Sehingga bisa ditarik kesimpulan, dalam mengatur waktu itu terletak kepada diri orang masing-masing. Karena setiap orang berbeda-beda cara mengaplikasikannya. Dalam membagi waktu kita harus siap memilih, mengorbankan dan memanfaatkan. Lakukan apapun itu dengan waktu seefisien mungkin tanpa bertele-tele, pikirkan kemudian lakukan. Sehingga, waktu 24 jam dalam sehari bisa kita gunakan dengan sebaik mungkin. (Dewi)