Saint News – Merebaknya penularan corona virus disease (Covid-19), Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang merupakan salah satu institusi Pendidikan tinggi Indonesia juga menanggapi keputusan pemerintah Indonesia terhadap penanggulangan Covid-19. Diketahui, hasil rapat koordinasi pada senin 16 maret 2020 di Gedung Rektorat UTM, berisi keputusan kegiatan perkuliahan yang diserahkan kepada kewenangan tiap fakultas di UTM (16/3). Setelah keputusan Rektor UTM turun, Dekan Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura (FT UTM) turut menyampaikan maklumatnya, bahwa kegiatan perkulihan di FT UTM diberhentikan sementara selama 2 minggu, dimulai pada esok hari 17 maret 2020 hingga tanggal 31 maret 2020.

Tujuan diberhentikan sementara kegiatan perkuliahan adalah sebagai langkah preventif agar tidak terjadi penularan Covid-19 pada keluarga mahasiswa teknik. Kebijakan ini diambil dikarenakan keadaan yang dirasa cukup urgent, sehingga perlu dberlakukan. Kemudian FT UTM juga mengadakan program yang menunjang dalam kegiatan pencegahan penularan Covid-19.

Kebijakan yang telah diputuskan, ternyata juga telah mengadakan program pendukung. Beberapa diantaranya, disediakan posko pencegahan penyebaran Covid-19, memberikan dan menyebarkan  masker gratis untuk mahasiswa teknik, dan penyediaan antiseptik setiap lantai di FT UTM. Diketahui juga, bahwa fakultas teknik telah bekerja sama dengan Puskesmas Kamal, Bangkalan.

Dengan diadakan kebijakan dan program tersebut, lalu banyak beragam tanggapan yang muncul. Shafron Mubarok mahasiswa sistem informasi angkatan 2019 mengatakan, bahwa adanya program pencegahan penularan Covid-19 di fakultas teknik, dia belum mengetahuinya sama sekali. Bahkan menurutnya, belum ada pemberitahuan dan penjelasan dari pihak fakultas teknik. Dia menjelaskan, ia hanya mengetahui bahwa perkuliahan fakultas teknik diberhetikan sementara selama 2 minggu.

“ou kalo masalah itu, tentang program pencegahan virus corona belum tau. Dan masalah pemberitahuan atau dijelaskan juga tidak ada,” jelasnya.

Terkait program, dia hanya mengetahui banner dan meja kosong sebelah barat ruang dekanat dan satu antiseptik yang diletakkan di depan Ruang Kuliah Bersama F (RKB-F) 105. “Ya, yang saya tahu tadi cuma ada banner dan meja kosong sama handsanitizer di depan RKB-F 105,” tuturnya.

Selain itu dia menambahkan, dengan diberhetikan kegiatan perkuliahan adalah langkah yang efektif, untuk cara mencegah penyebaran dan penularan Covid-19. “efektif sih mas, dengan kebijakan itu kan, akhirnya kita bisa berjaga-jaga agar tidak tertular virus corona. Karena tidak sering berkontak langsung dengan orang,” imbuhnya.

Tidak jauh berbeda dengan Asrori sapaan akrabnya, mahasiswa teknik industri yang menginjak semester atas itu mengatakan, dengan adanya kebijakan pemberhentian kegiatan perkuliahan menjadi langkah apik dalam mencegah penularan Covid-19.

“Baik juga mas, bisa jadi cara mencegah penyebaran Covid-19 dikalangan mahasiswa, barang kali ada temen temen dari luar jawa yang terjangkit,” jelasnya. Namun disisi lain, dia menyayangkan atas kejadian tersebut. Ia menambahkan, dengan putusan kebijakan itu membuat beberapa mahasiswa dirugikan, terutama yang saat ini menjalani berbagai kegiatan menuju kelulusan.

“Sedikit kecewa mas, karena ujian skripsi yang harusnya dilaksanakan dalam waktu dekat ini, harus diundur, kalo bisa ikutin pihak univ, karena kalo univ itu sempro dan ujian skripsi diperbolehkan, tapi hanya untuk mahasiswa yang bersangkutan,” imbuhnya.

Rahmat Hidayat selaku Dekan FT UTM menjelaskan, bahwa sebenarnya FT UTM telah menyiapkan hal ini jauh-jauh hari, tepatnya satu minggu sebelumnya. Pria asal sumenep itu juga mengatakan, fakultas teknik sudah menjalin hubungan kerja sama dengan  Puskesmas Kamal, Bangkalan. Dengan MOU yang telah disepakati, fakultas teknik dapat menyediakan berbagai fasilitas untuk program pencegahan penyebaran Covid-19.

“Sebenernya fakultas teknik sudah siap mulai minggu kemarin ya. Jadi kami bentuk posko, kami juga komunikasi dengan pihak Puskesmas kamal. Dengan MOU yang sudah ada, sehingga Puskesmas kamal bersedia men standby kan satu ambulannya kapan saja dibutuhkan, mereka siap,” jelasnya.

Selain itu, dengan program tersebut mahasiswa teknik dapat cek kesehatan di Puskesmas kamal secara gratis tanpa mengeluarkan biaya apapun. “Sebagai lanjutan dari itu, tambahan dari Puskesmas kamal mendapat kesempatan untuk tes gratis untuk mengecek positif corona atau tidak, tanpa membayar” tuturnya.

Menanggapi posko pecegahan penyebaran Covid-19 dan penyebaran antiseptik, dia menjelaskan bahwa hari ini masih dalam tahap persiapan dan pemerataan. Dan akan mulai efektif esok hari. Juga dalam pelayanannya dapat langsung menghubungi bapak Ajis dan ibu KTU, agar dapat mendapat pelayanan maksimal di posko pencegahan penyebaran virus Covid-19

“Tadi kami masih beres-beres, dan mulai persiapan. Mungkin besok sudah mulai ada yang jaga, dan antiseptik mulai disebar. Dan bagi mahasiswa untuk dilayani dengan penuh dapat menghubungi pak Ajis dan ibu KTU yang dibuka mulai jam 08.00 sampai jam 17.00,” jelasnya.

Setelah pengadaan program pencegahan penyebaran Covid-19, Dekan FT UTM juga memberikan himbauan bagi mahasiswa teknik. Dimana para mahasiswa diharapkan agar lebih menjaga kesehatan, dengan tidak melakukan aktivitas yang tidak berlebihan bila tidak dibutuhkan. Dan menghindari kerumunan orang yang dirasa tidak terlalu penting.

“Saya pesan kepada mahasiswa fakultas teknik tidak perlu terlalu kepo dan takut mengenai virus corona ini. Jaga kesehatan, dan dalam dua minggu ini lebih baik di kost-kost an kalau tidak ada kepentingan. Hindari juga kumpulan-kumpulan yang tidak dibutuhkan, untuk mencegah penularan dari orang lain,” imbuhnya.

Contact Person posko pencegahan virus corona :

Bapak Ajis : 085230761558

Ibu KTU : 081931012298

Reporter : Fhm

Editor : CAN