WARTA-SAINT – Musyawarah mahasiswa (MUSWA) Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura (FT UTM) ke XIII telah memasuki hari kedua (27/11). Berlokasi di tempat yang sama dengan hari pertama yaitu lab sosial B02, muswa yang diagendakan pukul 15.00 WIB mengalami kemoloran hingga sekitar pukul 15.30 WIB muswa baru dimulai. Tidak hanya itu, muswa yang diagendakan selesai hari ini masih dinyatakan pending hingga waktu yang tidak ditentukan.

Hal ini dikarenakan pembahasan APBO (Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi) BAB III pasal 3 berbunyi “UKM-FT KM-UTM mendapat dana 52%, dibagi rata kepada UKM-FT lainnya masing-masing sebesar 6,5% dari dana kemahasiswaan di tingkat fakultas” dan pasal 4 yang berbunyi “HMP-FT KM-UTM mendapat dana 30%, dibagi rata kepada HMP-FT lainnya masing-masing sebesar 5%, dari dana kemahasiswaan di tingkat fakultas” masih menjadi perdebatan dan perlu dikaji lebih dalam.

Salah satu mahasiswa teknik mekatronika, Maskur mengungkapkan bahwa muswa kali ini pending dikarenakan kurang adanya persiapan.

“Muswa kali ini pending karena kurang persiapan. Muswa sekarang ini sangat kelihatan, bahwa kurang persiapan dan informasi. Sehingga pada teknis persidangan, teman-teman tidak paham teknis persidangan, sehingga rancu, dan yang paling menyedihkan lagi DPM sama BEM FT ini seakan-akan saling serang dalam forum.”

Mahasiswa angkatan 2016 ini juga menambahkan bahwa kurangnya informasi mengakibatkan turunnya antusias mahasiswa mengikuti muswa “antusias menurun, karena informasi dan persiapan yang kurang,” tuturnya.

Maskur berharap muswa kedepan lebih diperbaiki, “muswa kedepan diperbaiki saja, karena setiap tahun ya begini begini saja. Seakan-akan tidak ada perbaikan, bahkan bisa dikatakan tahun ini kurang persiapan dibanding tahun kemarin,” tutupnya.

Tidak jauh berbeda, Kusama gigih prakoso selaku presidium dua yang dipindah menjadi presidium pertama ini mengungkapkan bahwa kurangnya komunikasi dan transaparasi menghambat pembahasan muswa, “muswa hari kedua ini kurang adanya komunikasi dan transparansi perihal draft yang akan dibagikan. Akhirnya menghambat pembahasan dan pengesahan ketetapan. Akhirnya untuk muswa ini harus dipending, sampai waktu yang tidak ditentukan, mungkin akan diinfokan oleh pihak panitia muswa,” jelasnya.

Selain itu, mahasiswa teknik informatika ini juga keluhkan antusias mahasiswa yang sedikit, “keluhan yang paling penting, yaitu pesertanya sedikit, saya mengharapkan mahasiswa FT lebih antusias untuk masa depan FT dalam satu periode kedepan,” imbuhnya.

Sedangkan, menurut ketua pelaksana Muhammad Lutfi meskipun dipending muswa dikatakan sukses, “muswa ini bisa dikatakan sukses, cuma diakhir tadi dipending lagi karena membahas terkait APBO kepada wadek 3” jelasnya.

Lutfi juga mengungkapkan bahwa kemoloran menjadikan acara berjalan sedikit tidak lancar, “muswa hari kedua ini berjalan sedikit tidak lancar, karena molor. Sampai mau di usir satpam. Karena memang yang direncanakan tidak sesuai di hari H” jelasnya.

Mahasiswa teknik mekatronika ini, mengungkapkan bahwa ketidaksiapan LPJ dari pihak BEM FT menjadikan muswa hari kedua tidak lebih baik dari hari pertama, “menurut saya lebih baik hari pertama. Dikarenakan pertama waktu LPJ an BEM juga belum siap, sempat tadi ada peserta menanyakan anggaran dana yang real, serta tadi tidak diberikan dokumentasi real. Sampai disuruh buka Instagram, kan lucu” tambahnya.

Terkait kurangnya antusias mahasiswa mengikuti muswa, Lutfi membenarkan hal tersebut “memang sejak pemilihan presidium tetap, antusias mahasiswa turun. Cuma didalam perwakilan dari setiap BK itu lengkap. Saya nerharap untuk kedeapannya lebih kondusif lagi hingga muswa berjalan dengan lancar” tutupnya.

Anang Purnomo selaku gubernur FT menjelaskan bahwa dipendingnya muswa ini dikarenakan draft yang telat dibagikan.

“Muswa dipending terkait alokasi dana. Saya bisa menyimpulkan, bukan menyalahkan, intinya teman-teman BK ini draft dikasihnya telat. Diawal rapat BK, saya sudah meminta kepada pihak yang memegang draft tahun kemarin yaitu pihak DPM. Saya minta hasil muswa tahun kemarin dibagi ke teman-teman untuk dikaji. Ketika dikaji, kita ada bahan.”

Anang juga menambahkan bahwa dalam jangka waktu pending, BK akan mengadakan rapat “draft untuk alokasi dana dipending dengan waktu yang tidak ditentukan. Bahwasanya dijangka waktu pending ini, kita teman-teman BK ini akan rapat bersama yang punya otoritas yaitu wadek 3. Setelah rapat sudah menemukan hasil, kita lanjutkan muswa yang dipending” tutup anang. (CAN, Fi’, Qy)