SAINTNEWS – Kegiatan Pengenalan Studi & Organisasi Fakultas Teknik atau PESONA ke XX hari ke-3 Rabu, 7 Agustus 2019 bersamaan dengan pelaksanaan KRS (Kartu Rencana Studi) untuk mahasiswa baru (maba) Fakultas Teknik.

Sistem KRS tahun ini berbeda dari tahun kemarin, dimana pelaksanaanya dimajukan bersamaan dengan pelaksanaan ospek. Sistem KRS berubah dikarenakan dari kantor pusat kalender akademik menempatkan pelaksanaan KRS maju, bersamaan dengan pengenalan mahasiswa baru. Tidak sama dengan tahun lalu, KRS tahun ini dilaksanakan pada siang hari agar tidak mengganggu penugasan ospek bagi mahasiswa baru pada malam hari.

Bertempat di Lab Terpadu, sekitar pukul 10.00 WIB mahasiswa baru melaksanakan KRS. KRS ini dipandu oleh masing-masing himpunan dari setiap prodi. Namun, sangat disayangkan masih ada maba yang belum paham mengenai KRS. Seperti salah satu maba dari prodi Teknik Industri, ”maksudnya KRS itu apa?” jawab Ahmad Rifki saat ditemui tim Warta Saint. Kemudian, mahasiswa baru tersebut menyebutkan kendala saat melakukan KRS seperti error saat memasukkan password, “kendalanya tadi error dimemasukkan password lama, tetapi yang bisa password baru” keluhnya.

Kendala juga ditemui pada mahasiswa baru yang tidak menghadiri pelaksanaan KRS dikarenakan sakit, seperti yang diutarakan Abdul Ketua Umum HIMATIF (Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika), “kendalanya di maba yang tidak hadir saat KRS, mereka nanti harus menghubungi pihak HIMATIF untuk mengikuti KRS” ujarnya. Disisi lain, komputer milik lab yang disediakan oleh pihak HIMATIF dirasa cukup untuk kegiatan KRS.

Hal tersebut, berbanding terbalik dengan prodi Teknik Industri. Ketua umum HMTI (Himpunan Mahasiswa Teknik Industri) Muhammad Dzakii Hasan, memberikan tanggapan mengenai kurangnya komputer di setiap lab. Panitia himpunan menyiapkan 15 laptop untuk menutup kendala kekurangan komputer tersebut,”kami udah siapkan dari kemarin-kemarin dan mengkonfirmasi anak lab Teknik industri untuk kendala kekurangan komputer dan kita mengantisipasi dengan meminjam laptop para pengurus himpunan” tuturnya. Kendala juga terjadi saat mahasiswa baru harus menghafalkan NIM dan mengganti password sesuai prosedur dengan arahan dari panitia. Jaringan internet yang error juga sering terjadi, “kendala lain komputer error internetnya, seperti keluar sendiri dan harus mengganti password” lanjutnya.

Prodi Sistem Informasi juga memiliki kendala yang sama, seperti yang diutarakan Ahmad Fahri Zulfikar selaku wakil ketua umum Tim ad hoc HIMASI (Himpunan Sistem Informasi), “kendala komputer di lab BIS dan TIA memang kekurangan komputer, cuma sudah diantisipasi dengan teman-teman Tim ad hoc untuk meminjamkan laptop dari teman-teman Angkatan 2016 sampai 2018” ujar mahasiswa semester 3 itu. (Riri, Lin)