SAINT NEWS – Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) telah melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur dalam kegiatan pemilu raya tahunan yang berlangsung di halaman Gedung Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Jum’at (12/12). Tak jarang terdapat beberapa mahasiswa yang tak menjualkan ideologinya dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur FT dan ada pula mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam pemilu raya untuk bekerja di tahun 2020 kedepan.

Dunia polemik antara paslon nomor urut 1 dan 2 telah berganti pemenang, dari salah satu paslon yang berlomba visi dan misi untuk mendapatkan jabatan sebagai gubernur dan wakil gubernur fakultas teknik. Kantong suara terbanyak didapatkan dari paslon nomer urut 2. Rasa syukur keluar dari mulut paslon nomer urut 2 dengan hasil perhitungan yang diluar anggapannya, “Awalnya juga kaget karena perhitungan dari kami itu anggap 500 sampai 700-an, waktu perhitungan sampai 900. Ya alhamdulillah, teman-teman memberi amanah kepada saya dan Zaki,” ungkap calon gubernur fakultas teknik 2020, Muhammad Alfian Reza Hidayat atau hangat disapa Tejo.

Sebagai gubernur dan wakil gubernur fakultas teknik terkait isu yang terjadi di fakultas teknik, akan menjadi makanan mereka dan perlu adanya aksi nyata untuk dilakukan. Paslon nomor urut 2 ini menyatakan terkait isu yang mereka tangkap, yaitu terkait kesejahteraan mahasiswa teknik seperti beasiswa harus tepat sasaran, pemahaman menjadi mahasiswa teknik yang masih kurang, perdebatan masalah ras Jawa-Madura, serta egosentris yang terjadi dari beberapa prodi di Fakultas Teknik. Permasalahan lain di Fakultas Teknik terkait prestasi mahasiswa teknik yang menurun menjadi PR bagi paslon nomer urut 2, “Prestasi mahasiswa teknik sedikit menurun, jadi kami sinergikan bersama ketum UKM dan prodi baik bentuk prestasi,” ujar calon wakil gubernur FT,  Muhammad Dzakii Hasan.

Visi dan misi masih dibawah tanda tanya, akankah di realisasikan atau hanya batu loncatan saja. Terkait visi dari paslon nomer 2 ini, mereka memfokuskan untuk memprofesionalkan BEM-FT terlebih dahulu, “Awalnya memang BEM-FT dulu. Kalau BEM-FT sudah profesional, aktif, dan sinergi, kita mampatkan itu yang lain bisa mengikuti,” tegas Tejo. Mahasiswa elektro ini juga menegaskan terkait misinya bahwa, “Untuk menciptakan pandangan mengenai Fakultas Teknik yang tidak hanya garang, memakai celana koyak-koyak, bukan preman yang rambut panjang saja, tetapi teknik juga bisa mempunyai output untuk masyarakat.” Presentase visi dan misi dari paslon nomer 2 ini sangat optimis dalam mengeratkan mahasiswa teknik, seperti yang diutarakan calon gubernur 2020 ini, “Kami maju bukan untuk elektro atau industri, tetapi kami maju untuk Fakultas Teknik. Untuk egosentris dari beberapa prodi sendiri, kami ditahun kedepannya akan berusaha lebih menyatukan teknik.” harap Tejo. (Qy, lin, dbp)