Bulan ramadhan,  tak seperti bulan-bulan biasanya. Segala aktifitas umat islam di seluruh penjuru dunia berubah drastis ketika memasuki bulan ramadhan. Bagaimana tidak, di bulan ramadhan Allah SWT menjanjikan dengan berbagai keberkahan. Mengapa demikian? Karena pada bulan ramadhan Allah SWT menurunkan Al-qur’an untuk pertama kalinya, dalam Al-qur’an disebut “Lailatul Mubarokah” atau malam yang diberkahi, sebagaimana yang disubutkan dalam ayat AL-quran surah Ad-dukhan ayat 3:

(3) مُنْذِرِينَ كُنَّا إِنَّا مُبَارَكَةٍ لَيْلَةٍ فِي أَنْزَلْنَاهُ إِنَّا

Sesungguhnya Kami turunkan Ia (Al-qur’an) pada satu malam yang penuh berkah. Sesungguhnya Kami adalah pemberi peringatan  [QS. Ad-dukhan (44):3].

Bulan ramadhan juga disebut sebagai bulan yang sangat bernilai, yaitu lebih dari 1000 bulan, atau jika dikalkulasikan setara dengan 83,3 tahun, sebagaimana disebutkan dalam ayat Al-qur’an surah Al-qadr (97) ayat 1-3:

(3) شَهْرٍ أَلْفِ مِنْ خَيْرٌ الْقَدْرِ لَيْلَةُ (2) الْقَدْرِ لَيْلَةُ مَا أَدْرَاكَ وَمَا (1) الْقَدْرِ لَيْلَةِ فِي أَنْزَلْنَاهُ إِنَّا

Sesungguhnya Kami turunkan Ia (Al-qur’an) itu pada malam Qadar (1) Dan tahukah kamu apa malam Qadar itu? (2) Malam Qadar itu lebih baik (nilainya) dari seribu bulan (3) [QS. Al-Qadr (97): 1-3.]

Fakta tersebut menunjukkan bahwa keberkahan bulan ramadhan disebabkan oleh Al-quran yang penuh berkah karena diturunkan langsung oleh Allah SWT  pemilik keberkahan “Shohibul Barokaat”. Allah SWT juga menjelaskan dalam ayat Al-qur’an yang lain berkenaan dengan keberkahan bulan ramadhan, diantaranya surah Al-an’am (6) ayat 155, Al-anbiya’ (21) ayat 50, Shad (38): 29, dan AL-furqan (25): 1-2.

Dari berbagai keberkahan yang Allah SWT janjikan kepada seluruh ummat muslim saat bulan ramadhan, sepantasnya jika seluruh ummat muslim di penjuru dunia saling berlomba-lomba untuk memperoleh keberkahan tersebut, sekalipun harus merubah agenda harian secara drastis. Fenomena tersebut sebagai mana terjadi di subuah negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, yaitu negara Indonesia. Perlu di ingat, tujuan diwajibkannya berpuasa adalah agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, bukan sebaliknya, murka Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-baqoroh ayat 183:

(183) تَتَّقُونَ لَعَلَّكُمْ قَبْلِكُمْ مِنْ الَّذِينَ عَلَى كُتِبَ كَمَا الصِّيَامُ عَلَيْكُمُ كُتِبَ آَمَنُوا الَّذِينَ أَيُّهَا يَا

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (Q.S al-Baqoroh:183).

Jadi, manfaatkanlah kesempatan di bulan ramadhan ini untuk menuai pahala Allah SWT, bukan sebaliknya, menuai dosa.

Setiap jenjang usia, memiliki versinya tersendiri dalam mengisi bulan ramadhan, tak terkecuali kalangan mahasiswa. Terkadang kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa menuai kontroversi, khususnya menurut pandangan generasi tua. Dapat pahala atau dosakah puasa yang seperti itu? Itu tidak boleh! Seharusnya seperti ini! Itulah beberapa ungkapan yang sering dilontarkan generasi tua atau bahkan mahasiswa yang lainnya terhadap versi mahasiswa dalam mengisi bulan ramadhan.

Ngabuburit dan bukber seolah-olah menjadi budaya rutin bulan ramadhan bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali bagi mahasiswa. Ngabuburit adalah kegiatan menunggu datangnya waktu berbuka puasa, kegiatannya beragam, mulai dari tadarusan, mengaji kitab, bakti sosial, bahkan berduaan bersama pasangan sembari menunggu waktu berbuka puasa. Adapun Bukber merupakan singkatan dari buka puasa bersama. Tempat yang digunakan berbuka puasa beragam, mulai dari masjid, rumah, halaman, warung, taman, dan lain-lain. Ngabuburit dan bukber versi mahasiswa merupakan salah satu contoh kegiatan yang rawan melenceng dari ajaran islam yang seharusnya.

Ngabuburit, siapa yang tak kenal istilah ini? Mulai dari anak-anak sampai generasi tua pun pasti tidak asing dengan istilah tersebut. Nampaknya istilah ngabuburit hanya ada di Indonesia sebagai tradisi rutin masyarakat Indonesia selama bulan ramadhan yang khas. Bagi sebagian mahasiswa, ngabuburit menjadi momentum yang pas untuk  berduaan dengan lawan jenis atau pasangan (berkhalwat), entah dengan pasangan yang resmi (sudah menikah) atau tidak. Rasulullah SAW pernah bersabda:

الشَّيْطَانُ ثَالِثَهُمَا كَانَ إِلاَّ بِامْرَأَةٍ رَجُلٌ يَخْلُوَنَّ لاَ

“Tidaklah sekali-kali seorang lelaki berkhalwat dengan seorang wanita, melainkan yang ketiganya adalah setan.”

Sebagai manusia yang berpendidikan seharusnya mahasiswa mampu memilah, mana yang mendatangkan kebaikan dan mana yang mendatangkan keburukan. Termasuk berkhalwat, yang berdasarkan sabda Rasulullah mendatangkan keburukan, karena diantara mereka adalah setan.

Buka puasa bersama atau biasa disingkat “Bukber” merupakan agenda yang tak boleh terlewatkan  bagi mahasiswa. Terkadang dalam 1 minggu bisa lebih dari 2 undangan bukber. Ada yang bersenang hati dengan datangnya undangan tersebut, namun ada juga yang bersedih, bagai mana tidak, umumnya bukber membutuhkan modal yang tidak sedikit. Bukber bisa dilakukan dimana saja, di masjid, rumah, halaman, warung, taman, dan lain-lain. Sangat disayangkan, terkadang bukber yang dilakukan oleh mahasiswa mengarah ke kegiatan yang kurang baik, karena dilakukan secara berlebihan, bahkan sampai melupakan waktu untuk sholat maghrib, terkadang sampai melupakan sholat isya’ dan tarawih. Padahal telah jelas, Allah SWT berfinman:

وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Makan dan minumlah kalian, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al A`raaf : 31)

Mahasiswa merupakan gelar tertinggi bagi siswa atau seseorang yang menuntut ilmu, selain jenjang pendidikan yang ditempuh tinggi, ilmu yang dimilikipun sudah dianggap mumpuni dan siap untuk diterapkan ditengah-tengah masyarakat. Sebagai seorang mahasiswa, seharusnya mampu memilah mana perbuatan yang baik, dan mana perbuatan yang buruk, termasuk dalam menyikapi berbagai kontroversi keutamaan bulan ramadhan dikalangan mahasiswa. Berpegang pada Sunnah Rosululloh SAW, yaitu al-qur’an dan hadis adalah kunci utama agar tidak terjerumus ke dalam keburukan. Allah SWT berfirman:

الصّلِحتِ يَـعْمَلُـوْنَ الَّذِيـْنَ نِـيْنَاْلمُـؤْمـِيُـبَشِّـرُ وَ اَقْـوَمُ هِيَ لِلَّتِيْ يَـهْدِيْ اْلقُـرْانَ هذَا اِنَّ

(9). الاسراء: كَـبِـيْرًا اَجْرًا لَـهُمْ اَنَّ

Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. [Al-Israa’ : 9].

 

Biodata Pemenang Juara 1 Lomba Esay

Nama   :  Syamsul Arifien

Fakultas  : Pendidikan IPA