By : Rof’ 

“Hei Totok! Kenapa rambut kau potong habis begitu, kaya tahu bulat aja” celetuk Telo ketika bulatan bohlam mengganggu indera penglihatannya yang ternyata kepala Totok.

“Memang ini tahu bulat, karna tadi di sekolah ada razia rambut dadakan” penjelasan Totok sambil tertawa menampakkan gigi gerahamnya agak ogel.

“Kau tidak malu apa? Kepala pelontos licin kayak lintasan Moto GP” Ejek Telo seraya mengelus lembut kepala Totok dan ternyata memang sangat licin.

“Kau beri apa kepala nih?” tanya Telo lagi, penasaran memandang heran kulit kepala totok dengan sesekali memegang kepalanya dan didekatkan ke hadapannya.

“Sudah-sudah. Jangan kamu pegang terus kepala ini. Kalo kamu kepengen besok aku potongin rambut kamu yang gondrong itu” sambil menjambak rambut telo yang mengakibatkan beberapa helai rontok serta ketombe dan kecoa yang menempel ikut tercabut.

“Tak usah lah kau potong rambut nih. Aku udah susah payah memanjangkan, dari upin-ipin kecil sampe sekarang tetep kecil. Aku udah rawat rambut nih..” Sambil mengibaskan rambut seraya memutarkan kepala 7x seperti personil trio macan saat manggung.

“Kamu rawat pake apa? Itu rambut keras banget, kayak kawat pondasi bangunan.“

“Kau tak tau apa. Ini model gimbal. Reegae mamen” jawab Telo seraya mengibaskan rambut layaknya model iklan shampo bebarengan dengan mengacungkan 3 jari ala Rock N Roll.

“Tunggu-tunggu-tunggu. Ini kuku atau garpu taman” tepis totok memegang jari jemari telo “Panjang amat”

“Ini buat motong bawang bisa kali ya. Setajam silet” imbuh totok dengan nada acara infotaiment silet.

Telo hanya diam saja dengan perkataan totok. Kemudian totok mengambil samurai yang sedari tadi dia bawa di saku celana samping, bukan di saku celana belakang atau pun tirai nomer satu.

“Sini aku potongin tuh kuku” kata Totok dengan menghunuskan samurainya yang ternyata tumpul.

Telo lari terbirit birit karenanya

***

Di warung kopi Yuk Jum.

 

“Yuk… Kopi pahitnya ada???” Suara keras dari balik snack yang menggantung.

“Eh Supri. Ada Pri banyak” jawab Yuk Jum

“Yaudah Yuk. Buatin satu The Manis Anget”

“Eh, Moktarrr. Tadi tanya kopi. Ngopi apa ngopi. Ngeteh bae” Yuk Jum sambil kesel karena pesanan Supri melenceng dari mistar gawang.

“Supri Yuk Supri.”

“Bikes deh..” Jawab Yuk Jum dan langsung membuatkan teh untuk Supri.

Gedabrugg. . .

Suara tepuk punggung Supri saking kerasnya di tepuk oleh Telo dengan nafas ngos-ngosan karena lari dari Totok.

“Eh, kenapa lo, kayak orang kebakaran jenggot aja” Supri kaget

“Tadi abis kabur aku” ngos-ngosan nafas Telo

“Ini tehnya udah siap” Yuk Jum datang membawakan teh

“Eh ini minum dulu teh nya, Lo “ mengambil gelas yang di bawakan Yuk Jum.

Telo meminumnya

Prusssstttt. . . .

Telo menyemburr teh nya

“Panasss peak” nafas Telo malah tambah ngos-ngosan

 

 

– BERSAMBUNG –