Category: Cerpen

TIDAK SEPERTI NEGERIKU

Salju berjatuhan hari ini, menutupi jalan-jalan, pohon-pohon, serta rumah-rumah penduduk dengan hamparan es nya. Suhu minus tiga puluh derajat celcius membuat para warga yang sedang berada di luaran rumah memakai baju hangat yang lumayan tebal untuk menghangatkan tubuh. Begitu pula denganku, ditambah aku yang tidak terbiasa dengan suhu dingin membuatku harus memakai baju berlapis-lapis serta jaket tebal agar tetap hangat. Aku berhenti di suatu café untuk menghangatkan tubuh sembari memesan secangkir coklat panas. Café ini menjadi favoritku karena menyediakan banyak sekali buku-buku yang bisa dibaca ketika mengunjungi café, seperti perpustakaan dengan makanan enak, pikirku ketika pertama kali mengunjungi tempat...

Read More

Seni Mencederai Rasa

Mataku berkedip, membawa kesadaranku kembali ketika terdengar dering telepon di meja samping kasur. Sekilas layar handphone itu menampilkan nama seseorang yang telah lama menjadi kekasihku,  terdengar nada tinggi suara seorang lelaki Ketika panggilan tersebut kuangkat , “KEMANA AJA LO, HAH? DARI TADI DI TELEPON GA DIANGKAT, CHAT GUA GAK LU BALES. UDAH BERANI NYUEKIN GUE YA, NGERASA PALING PENTING BANGET JADI CEWE. TAU GA, GAK ADA YANG MAU SAMA LO KECUALI GUE. AWAS LO GA BALES CHAT GUE LAGI, MAMPUS LU!” Setelah puas marah-marah seperti itu, kututup panggilan. Setelah makian itu keluar, diam dan menghela napas panjang, dadaku sesak...

Read More

Kemana Aku Harus Pulang

  Melewati jalan setapak dengan badan penuh peluh dan raut riang yang begitu kontras. Pulang-pergi sekolah dengan berjalan kaki sama sekali tidak mengurangi semangatnya mencari ilmu, meski jarak sekolahnya jauh, rasa lelah sepertinya sungkan menghampirinya. Bukan karena akses kendaraan ke sekolah sangat sulit, tapi tidak ada kendaraan pribadi yang bisa digunakan. Tidak mungkin pula orang tuanya sempat mengantar jemputnya apalagi pergi dengan jasa antar seperti ojek dan semacamnya yang membutuhkan biaya operasional. Namanya Naraya, perempuan yang tumbuh dan ditempa langsung oleh kerasnya kehidupan. Hari ini ia berhasil menjual buku catatan belajar yang ia buat kepada teman-temannya di sekolah. Hasilnya...

Read More

RUANG GELAP FAKULTAS

Aku Azkia Beril mahasiswa semester lima, program studi Teknik Mesin di Universitas Melati. Seperti kebanyakan mahasiswa teknik lainnya, aku banyak menghabiskan waktu di laboratorium untuk menyelesaikan tugas praktikum yang tidak ada habisnya. Benar saja, saking banyaknya tugas aku pun tidak punya waktu berpacaran. Untungnya, aku selalu ditemani oleh sahabatku. Trisha dan Kumbang, namanya. Trisha, sahabatku yang super imut dan pendiam, tentu saja aku lebih imut dari dia. Kalau Kumbang itu tampan, pendiam, dan dekat hampir ke semua dosen. Karena Kumbang adalah duta baca di fakultas dan salah satu penjaga ruang baca tentunya. Kalau aku ekstrover dan aktif organisasi di...

Read More

REUNI KELAM

Rajendra Putra Wijaya atau yang akrab disapa dengan Putra merupakan mahasiswa semester tiga yang sedang menempuh pendidikan di Malang jurusan Teknik Informatika. Dia merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Kehidupannya tidak semulus kata-kata motivator, banyak pengalaman yang sudah dilahap oleh Putra dari masa sekolah hingga masa kuliah. Kisah hidupnya dihabiskan sebagai seorang anak desa yang setiap sore selalu mengaji, “Bu, lihat peci putihku ngga?” tanya Putra kepada ibunya. Tak lama kemudian, Ibunya pun menyahutinya, “Di lemari kamarmu, habis Ibu cuci kemarin,” Putra kemudian berteriak merespon ibunya, “Nggak ada Bu, udah kucari-cari!” Dengan muka jengkel, ibunya pun menghampiri putra...

Read More