Dalam sehari-hari kita pasti mempunyai kesibukan sebagai seorang makhluk hidup. Entah itu pekerjaan rumah, pekerjaan kantor, atau tugas-tugas yang lain seperti halnya tugas kuliah yang harus diselesaikan demi kelangsungan hidup. Apalagi bagi yang mempunyai gelar Mahasiswa Fakultas Teknik. Sebab kesibukan itulah seseorang kerap lupa kapan terakhir dia makan, lupa bagaimana caranya istirahat yang cukup, dan lain sebagainya. Satu lagi hal yang kerap dilupakan adalah melaksanakan kewajiban sebagai ciptaan Tuhan. Terkadang kebanyakan dari seseorang melewatkan waktu luangnya untuk beribadah hanya untuk menggantikan waktu istirahat yang terlewatkan karena mengerjakan tugas-tugas tersebut.

Meski demikian, kita harus mempunyai kemauan dan kesadaran dalam diri sendiri agar tetap terjaga selalu iman dalam hati dan berusaha meningkatkan rasa iman kita terhadap Tuhan.

Dalam Al-Qur’an Allah SWT berkata :

lakukanlah apa yang kamu inginkan, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu lakukan” (QS Fussilat 40).

Dalam surah tadi Allah SWT telah memerintahkan kita melakukan apapun yang kita inginkan dan Allah maha mengetahui semua perbuatan kita, akan tetapi kita harus memahami apa yang sebenarnya kita butuhkan secara lahir dan terutama dalam hal bathin. Sebagai seorang hamba kita harus mendekatkan diri kepada sang Khaliq dan selalu tetap berkomunikasi dengan-NYA lewat do’a-do’a yang kita lakukan setiap saat. Dengan begitu secara tidak langsung kita akan menambah kedekatan kita dengan Allah SWT, semakin kita ingat dengan-Nya kita akan merasakan kenikmatan yang telah Allah berikan.

Sayangnya, kebanyakan orang belum mengerti atau peka dengan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh dirinya sendiri, terutama saat dirinya merasakan kesedihan. Pada saat itulah Allah menguji kita, seberapa ingatkah kita sebagai seorang hamba-Nya yang amat teramat kecil dibanding dengan kuasa-Nya yang tak terkira. Begitu juga, pada saat merasakan kebahagiaan kita harus selalu tetap bersyukur.

Orang-orang selalu beranggapan bahwa apa yang telah merubah kita adalah hidayah, akan tetapi sebaliknya. Kita sendirilah yang harus mencari hidayah, karena hidayah diperoleh bukan memperoleh. Dalam arti dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Maka, sangatlah penting bagi kita untuk selalu menyempatkan waktu dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT sekalipun dalam keadaan mendesak. Sebab, kita tidak akan pernah kecewa ketika kita berharap kepada Allah SWT. Allah akan memberikan lebih besar dan jauh lebih berharga dari apa yang telah kita harapkan.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, beliau berkata: telah bersabda Rasulullah SAW dalam hadist qudsi :

“Telah berfirman Allah SWT, “Aku adalah sebagaimana prasangka hambaku kepadaku, dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku didalam sebuah kelompok/jama’ah, (maka) AKu mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompok tersebut, dan jika dia mendekat kepadaku sejengkal, Aku mendekatnya sehasta, dan jika dia mendekat kepadaku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika dia mendatangiku dengan berjalan, aku mendatanginya dengan berjalan cepat” (HR Imam Bukhori).

Hendaklan kita selalu menjaga kewajiban kita sebagai seorang hamba agar tidak terlepas dari dekapan Allah SWT. Dengan mengerjakan apa yang diperintahkan, dan menjauhi larangan-Nya. Mari, memohon pertolongan agar selalu ditetapkan iman dan islam dalan hati kita, serta selalu meminta ampun kepada Allah, karena manusia tidak pernah luput dari salah dan dosa. Dan Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. (may)