Pandemi virus corona yang telah dinyatakan WHO menjadi kekhawatiran dunia  yang saat ini sudah masuk ke negara kita, Indonesia. Sampai saat ini, tercatat ada lebih dari 160 negara dan menginfeksi lebih dari 189.000 orang di dunia. Di Indonesia, pertama kali muncul di daerah Depok, Jawa Barat, dan terus meluas hingga saat ini.  Jumlah warga negara Indonesia yang tertular hingga hari minggu kemarin, ada 514 kasus, 48 meninggal, dan 29 sembuh, yang dilansir dari kompas.com (22/3/20).

Virus ini berasal dari daratan China tepatnya di kota Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok. Menurut para ilmuwan, virus ini adalah zoonosis, yang berartikan bahwa wabah berpindah dari hewan ke manusia. Dikarenakan di Wuhan sendiri, ada pasar yang menjual makanan dari hewan-hewan eksotis. Dugaan utama virus ini berasal dari daging kelelawar yang dimakan, sebab disana ada penjual sup kelelawar yang popular.

Dugaan lain, virus ini berasal dari kebocoran laboratorium pusat pengendalian penyakit Wuhan (WCDC). Ahli biologi Xiao dan Lei Xiao, menuliskan dalam sebuah jurnal bahwa mereka mengklaim bahwa WCDC sedang melakukan penelitian dengan hewan di laboratorium bahkan keduanya meyakini, bahwa virus telah bocor dari sebuah laboratorium WCDC. Laboratorium ini berjarak 280 meter dari pasar dan berdekatan dengan rumah sakit yang menjadi tempat bagi kelompok pertama orang-orang yang terinfeksi.

Penyebaran virus ini sangatlah cepat dan sekitar 86% tidak terdeteksi gejalanya, maka dari itu beberapa negara yang terdampak mengambil tindakan Lockdown. Seperti di Wuhan, tempat bermulanya virus ini. Lockdown yang dilakukan di sana terbukti cukup efektif hingga kini jumlah kasus di kota tersebut terus menurun. Hal yang sama juga dilakukan di Italia, negara dengan kasus corona terbesar setelah China.

Di Singapura, menerapkan keterbukaan informasi seperti detail tempat pasien tinggal, bekerja, dan bermain dirilis dengan cepat secara online. Singapura memanfaatkan banyak CCTV dan catatan imigrasi. Singapura juga memiliki 140 pelacak kontak yang menjabarkan riwayat kasus setiap pasien. Pemerintah Singapura bekerja sama dengan polisi dan layanan masyarakat didukung dengan warganya yang taat aturan pemerintah, sehingga 266 kasus yang ada tanpa disertai satupun korban jiwa, dilansir dari SCMP (18/3/20). Hal ini cukup efektif karena jumlah penduduk di Singapura sedikit, dan wilayahnya kecil berkisar 721,5 km, seperlima dari wilayah kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sedangkan di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan 14 hari belajar dirumah, bekerja dirumah, dan ibadah dirumah untuk menghentikan penyebaan virus covid 19. Alasan mengapa 14 hari adalah terkait inkubasi virus, yaitu 5-7 hari dan untuk lebih meyakinkan menjadi  dua kali  masa inkubasi virus, 14 hari.

Berhubung belum ditemukannya vaksin corona, maka tindakan pencegahan adalah solusi satu-satunya. Sebab mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Untuk mencegah virus corona, masyarakat dihimbau untuk :

  1. Sering cuci tangan pakai sabun
  2. Gunakan masker bila batuk atau pilek
  3. Konsumsi gizi seimbang, perbanyak buah dan sayur
  4. Hati-hati kontak langsung dengan hewan
  5. Rajin olahraga dan istirahat yang cukup
  6. Makan makanan yang dimasak sempurna
  7. Jika batuk, pilek, dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan

 

Penulis : Davin Asyhari

Editor : CAN